Membuat
mobil dengan bahan bakar 100 persen air dinilai bukan hal yang
mustahil. Berbagai penelitian sudah dilakukan dan hasilnya memang
terbukti bisa. SMKN 2 Langsa pun optimistis bisa mengembangkan mobil
berbahan bakar air itu.
Demikian disampaikan Kepala
Sekolah SMK 2 Langsa Aceh Makmur Lingga di kantor wartawan, Jalan Warung
Buncit, Jakarta, Jumat (10/2/2012).
Saat ini WaVe++SMK, generator
gas--yang berfungsi memecah molekul air (H20) menjadi dua atom hidrogen
dan oksigen sehingga air berubah menjadi gas yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar-- sifatnya masih hanya membantu pembakaran bahan
bakar minyak di mobil lebih sempurna sehingga menjadi lebih irit BBM.
"Alat yang kami kembangkan ini
jelas bukan hasil final. Kami berkeinginan nantinya alat ini bisa terus
dikembangkan hingga memungkinkan kendaraan untuk berjalan dengan 100
persen air," ujarnya.
Untuk mengembangkan mobil
berbahan bakar air, pihaknya mengaku belum bisa dan butuh bantuan
pemerintah. Apalagi teknologi ini sedang mulai berkembang, dan belum ada
negara yang menjadikan teknologi bahan bakar air sebagai kebijikan
resmi.
"Saya sebagai rakyat Indonesia
meminta pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung
teknologi pengubah air menjadi bahan bakar. Sehingga Indonesia akan
menjadi negara pertama di dunia yang membuat kebijakan menghemat BBM
dengan air," ujarnya mantap.
Bahkan kalau perlu, dirinya bisa
memasang alat itu di kendaraan milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini aman kok, dan saya tidak berbohong, karena alatnya sudah ada,"
ujarnya.
Kalau Indonesia berani
mengeluarkan kebijakan ini, lanjutnya, para peneliti dan ilmuwan akan
semakin bergairah mengembangkannya. "Bahkan peneliti, ilmuwan dari
seluruh dunia akan berduyun-duyun datang ke Indonesia dan jadilah tanah
air kita tercinta sebagai yang terdepan di penguasaan teknologi bahan
bakar air," ujarnya.
No comments:
Post a Comment